Selasa, 27 November 2012

not balok


Not balok ditulis di atas sekumpulan 5 garis dan 4 spasi yang di pelajaran SD atau SMP biasa disebut dengan “garis paranada“, dalam istilah musik biasa disebut staff, seperti gambar ini :
Angka2 di samping staff nantinya tidak ditulis. Angka2 itu hanya menunjukkan kalau penghitungan garis dan spasi dimulai dari bawah. Jadi garis pertama adalah garis paling bawah, dan garis kelima adalah garis paling atas. Di dalam staff ini nantinya akan ditaruh notasi dan tanda diam.
Di setiap awal staff selalu ditulis yang disebut dengan clef. Clef di kurikulum sekolah biasa disebut dengan “tanda kunci“. Lazimnya di pelajaran sekolah dikenal kunci/clef G, F, dan C, tapi yang umum dipakai adalah kunci G dan kunci F. Banyak juga yang bilang kalau Kunci G biasa disebut “Treble“, kunci F disebut “Bass“, dan kunci C disebut “Tenor“.
Kunci G/Treble :
Kunci F/Bass :
Di partitur piano, dipakai gabungan treble dan bass, suka disebut grand staff.
Jadinya :
Di partitur organ kadang2 ditambahkan bass dibawahnya lagi. Salah kaprah yang sering terjadi adalah dengan menyebutkan treble untuk tangan kanan, dan bass untuk tangan kiri.
NOTASI
Penamaan notasi menggunakan alfabet, mulai dari huruf A sampai G lalu kembali ke A. Tangga nada dasar adalah tangga nada C (lihat Teori musik dasar). Jika dituliskan di staff jadi seperti ini :
bisa dilihat di atas, dari C sampai G, kemudian ke A. Letak notasi ini adalah mutlak, tidak bisa diubah. Misal not G jika dituliskan di staff treble letaknya di garis kedua.
Jika dituliskan di grand staff, kira2 seperti ini :
Bisa dilihat di atas, nada C yang ditengah itu dan E yg paling kiri seakan-akan berada di luar staff. Untuk penulisan di atas/bawah staff digunakan garis bantu atau leger line. Penggunaan garis bantu ini bisa 3-5 garis di atas/bawah staff, tergantung komposisi lagunya.
KEYBOARD/PIANO/PIANIKA/ORGEN
Kalau mau memudahkan belajar not balok, sebaiknya pahami dulu tuts keyboard/piano/organ, gak perlu belajar main, cukup dipahami aja.
gambar tuts piano:
Seperti di staff yang letak notnya mutlak, begitu juga dengan di piano, letak notnya mutlak, seperti ini :
Posisi nada2 di situ gak akan berubah, yg C tetep C, begitu juga yang lainnya. Salah kaprah yang sering terjadi, terutama sering dilakukan guru2 musik di SD dan SMP adalah bukan menulis C, D, E, F dst tapi menulis do, re, mi, dst. Jadi buat agan2 yg di keyboard/pianika/piano/orgennya ditulisin doremi, segeralah dihapus, kalau masih perlu guide ganti dengan C D E dst.
Karena letaknya mutlak, jadi bisa disimpulkan hubungan keyboard dan staff menjadi seperti ini :
untuk melengkapi pemahaman tentang hubungan ini, terutama tentang jarak antar nada
DURASI NOT
Jika dilihat staff di atas bisa dilihat di situ ada not . Not tersebut disebut not penuh (1). Setelah not penuh ada not setengah (1/2), not seperempat (1/4), not seperdelapan (1/8), , dst sampai 1/64.
Kalau digambarkan akan jadi seperti ini :
Not penuh :
Not 1/2 :
Not 1/4 :
Not 1/8 :
Dibuat diagram menjadi :
Notasi juga bisa ditambahkan titik untuk menambah durasinya setengah. Jadi misalnya not 1/4 dihitung satu ketuk ditambah titik =>  menghitung durasinya 1 + (1/2*1) = 1 1/2. Kalau dibuat rumus matematika not bertitik = n + 1/2n. hehehehe…
berarti kalau misal not 1/2 dihitung sebagai 2 ketuk, jika ditambah titik menjadi => 2 + (1/2 * 2) = 3 ketuk.
Di not 1/8 ada benderanya, jika bendera dihilangkan akan menjadi not 1/4.
Jadi kalau benderanya satu not 1/8 => 
kalau benderanya dua not 1/16 => 
dst.
Untuk 2 not sejenis bila berurutan dapat digabungkan penulisannya. Misal ada 2 not 1/8 berurutan , dapat ditulis  = .
TANDA DIAM
Selain notasi, juga ada tanda istirahat, yang kalau di notasi angka ditulis dengan angka 0 (nol). Sama seperti notasi, penamaan tanda diam juga dinamakan tanda diam penuh, setengah, seperempat dst.
Tanda diam penuh :
Tanda diam setengah (1/2) :
Tanda diam seperempat (1/4) :
Tanda diam seperdelapan (1/8) :
Tanda diam seperenambelas (1/16) :
Salah kaprah yang masih sering terjadi adalah mengidentikkan not/tanda diam penuh = 4 ketuk, not 1/2 = 2 ketuk, not 1/4 = 1 ketuk, dst. Padahal not 1/2 bisa menjadi 1 ketuk, begitu juga dengan not 1/8. Itu semua tergantung birama yang digunakan.
Semoga bermanfaat

Kisah Sedih dari Seorang Tunanetra

REP | 30 April 2012 | 00:22Dibaca: 10142   Komentar: 8   2 inspiratif
Tak terasa air mataku menetes membasahi pipi dan perasaan sedih saat aku mendengarkan sebuah pengalaman dari seorang  tuna netra yang tidak lain adalah seorang dosen disebuah Universitas Negeri di Jakarta  dalam sebuah acara Workshop Intip Buku yang diselenggarakan di Bank Indonesia pada tanggal 28 April 2012 .
Beliau adalah Bapak Taufiq Effendi,  dosen pada jurusan Bahasa Inggris.  Aku tak habis pikir dan belum bisa mendapatkan jawaban bagaimana cara beliau menulis makalah, membaca buku yang banyak sekali , saat itu aku tak punyabanyak waktu untuk bisa mengenal lebih dalam sosok beliau yang sangat pintar, seorang dosen yang telah 8 kali mendapatkan tawaran beasiswa keluar negeri.
Belajar dari pengalaman hidupnya yang gelap, berawal dari saat dia tertabrak sebuah bajaj dan ada benturan di kepalanya, Beliau mengakui saat itu beliau tak mau jujur sama orang tuanya yang begitu sibuk dalam mencari uang buat kehidupan keluarganya, Beliau juga mengakui bahwa sejak kecilnya beliau selalu ditinggal ayah dan ibunya bekerja sampai-sampai beliau sering dititipkan dengan tetangga dan karena malu harus minta dengan tetangga, beliau pernah mencuri makanan di warung dekat rumahnya.
Sebuah Kisah yang penuh hikmah buat diriku dan para ibu-ibu yang lain, betapa kesibukan kita sebagai pekerja, wanita karir, jangan sampai melalaikan kewajiban memantau anak, memperhatikan pendidikan dan kesehatannya.   Bapak Taufik Effendi ini bukanlah tunanetra sejak lahir, beliau baru merasa total tidak melihat saat sma, beliau sempat merasakan stress dan keluarga merasa terpukul saat mengetahui bahwa kedua matanya dinyatakan positif buta oleh dokter.  Mungkin ini disebabkan karena kurang cepatnya penanganan saat mengalami kecelakaan ditabrak bajaj sebelumnya,  Dua tahun beliau mengalami stress berat dan tanpa disangka dan di duga beliau harus mengenal sekolah luar biasa, sekolah tuna netra, mengenal huruf braille dan berkumpul dengan para tuna netra lainnya.
Untung keadaan stress dan putus asa itu tak berlangsung lama, hanya dalam 2 tahun Beliau bangkit untuk menggapai cita-cita yang lebih baik lagi,  beliau melanjutkan pendidikan SMAnya di sebuah sekolah swasta di Bekasi, walaupun dengan nilai pas-pasan, beliau termasuk siswa yang cukup cerdas dari segi ukuran siswa tunanetra.  Dengan sedihnya beliau menceritakan bahwa orang tuanya sudah menghabiskan banyak uang untuk membiayai pengobatannya, operasi sana-sini dan usaha apa saja buat penyembuhan dirinya.   Namun Pak Taufik Effendi ini orang yang tak patah semangat sejak dia buta, ada kebiasaan baru yang dia lakukan untuk dia bisa bangkit antara lain kebiasaan menguping dan kebiasaan meraba (hampir semua peserta seminar dalam Intip Buku di BI tersebut tertawa mendengar pernyataan hobby beliau ini)
Beliau selalu berusaha menguping apa saja yang dijelaskan oleh guru dan dosennya, materi-materi pelajaran yang sangat bermanfaat, dan dia selalu belajar meraba dengan tongkatnya mengenal tempat-tempat agar terbiasa untuk berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.  Tidak sedikit peristiwa tertabrak tiang, jatuh ke got dan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tunanetra baru ini.    Pernah beliau juga tampak sedih karena keluarganya seperti meremehkan Beliau dan menyuruh beliau untuk menjadi tukang pijat seperti umumnya tuna netra lainnya.  Untuk itu beliaupun bertekad untuk belajar giat dan akan menunjukkan kepada semua orang bahwa keadaan Beliau seperti ini tidak akan menjadikan orang lain menyepelekan dia. Mendengar cerita-cerita beliau ini aku pribadi tak kuasa menahan air mataku,  betapa aku sangat sedih dengan nasib pak taufik ini.  Tisu yang tersimpan dalam tasku terpaksa aku keluarkan untuk menghapus air mataku yang tak terasa mengalir dipipiku.  Ak yakin pak taufikpun menceritakan ini semua dalam keadaan yang sangat sedih juga karena dipenghujung ceritanya Beliau tampak menghapuskan airmatanya juga.  Sungguh cerita yang menakjubkan bagi diriku dan bagi semua orang yang mendengarkannya saat itu.
Namun aku malu, saat dia bercerita bahwa dengan keadaan seperti ini dia bangkit untuk melanjutkan kuliah bahkan beliau pernah sampai 8 kali mendapatkan tawaran kuliah diluar negeri.  Beliau lulusan sarjana dari London.  Sungguh cerita yang sangat ironi terhadap diriku…..aku sebagai manusia yang sempurna masih belum banyak melakukan hal yang terbaik seperti beliau. Untuk itu aku bertekad keras bahwa aku harus banyak bersyukur kepada Allah dan harus bangkit menjadi yang lebih baik dari hari ini, banyak belajar  dari pengalaman beliau, walaupun ada pengalaman-pengalaman pahit yang beliau rasakan.
Hikmah besar yang sudah diberikan Beliau kepadaku adalah kesibukan orang tuanya yang menuntut biaya yang besar buat keluarganya membuat aku harus betul-betul bisa membagi waktu, manajemen waktu yang sangat bermanfaat buat diriku, suami dan anak-anakku, juga buat masyarakat.  Sesibuk apapun kita harus meluangkan waktu untuk berkomunikasi buat anak, memperhatikan mereka dan bertanya apa saja yang terjadi pada anak kita setiap hari .   Pertemuan dengan anak tidak mesti kuantitas tetapi kualitas.
Namun ada hal yang belum membuat aku puas terhadap cerita pak taufik ini adalah beliau hanya menceritakan kesalahan orang tuanya yang selalu sibuk tanpa mengimbangi bahwa orang tuanya sibuk karena ingin membiayai kehidupan keluarganya, orang tuanya bagaimanapun pasti telah berjasa banyak karena melihat ketiga anaknya adalah para sarjana yang sukses,  kedua kakaknya adalah para lulusan UI, universitas nomor satu di Indonesia dan beliaupun sekarang jadi dosen di sebuah universitas negeri di Jakarta.  Walaupun Pak Taufik ini banyak menceritakan kekecewaan nya namun kita semua berharap Pak Taufik adalah seorang teladan yang tak melupakan jasa orang tua yang telah berusaha juga mengobatinya, menjadikan dia sukses seperti ini.  Cerita-ceritanya pada seminar ini hanya ingin menggugah para orang tua dan saudara-saudaranya agar dapat lebih dekat dengan keluarga dan lebih memperharikan putra-putrinya sesibuk apapun kita.   Sukses selalu buat Bapak  Taufik Effendi, siapa tahu Allah memberikan rahmat dan hidayahNya dan sesuatu yang tidak mungkin menurut manusia tapi mungkin saja menurut Allah Pak Taufik bisa melihat kembali.   Sabar ya pak!!! Allahu Akbar!!

STARLITE

story in my heart-starlite

Aku akan pergi membawa luka di hati
Semua yang kau berikan telah kau hancurkan
Kau goreskan semua ini cinta ini sangat menyakiti
Ku, teringat ku teringat semua tentang mu saat kau bersama padaku
Ku, teringat ku teringat semua tentang mu kau menangis di pangkuan ku
Ku terluka dengan sifat mu semua ku terluka
Ku menangis melihat kau bersama yah ku menangis
Ku sendiri di tempat gelap yang sunyi ku sendiri
Mungkin aku tak bisa memliki dirimu
Atau aku bukanlah terbaik untuk mu
Semoga kau menemukan cinta sejati mu
Ku, teringat ku teringat semua tentang mu saat kau bersama padaku
Ku, teringat ku teringat semua tentang mu kau menangis di pangkuan ku
Ku terluka dengan sifat mu semua ku terluka
Ku menangis melihat kau bersama yah ku menangis
Ku sendiri di tempat gelap yang sunyi ku sendiri
Trimakasih semua atas kasih sayang mu yang kau berikan pada ku
Terimakasih semua semoga kebahagia slalu ada di sisi mu
I hate stroy in myheart you and me nothing together
I hate stroy in myheart you and me nothing together

More lyrics: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/starlit/#share